Penulis
Muhamad Rayhan Dillah on Rabu, 25 Januari 2012
Setelah sukses dengan MERANTAU yang dirilis Agustus 2009 dan sukses di perfilman nasional dan internasional, Merantau Films berencana untuk kembali memproduksi film berikutnya dengan judul BERANDAL yang akan kembali dibintangi oleh aktor bela diri Iko Uwais dan Yayan Ruhian, dan kolaborasi dengan beberapa aktor action internasional. Masih dalam genre action, film kedua rumah produksi kami mempunyai tema geng kriminal penjara dalam skala besar.
Sementara rencana untuk pembuatan BERANDAL masih terus berlangsung, kebutuhan dan situasi di lingkup perfilman internasional yang terbukti lebih kompleks ternyata membutuhkan waktu lebih panjang dari yang telah di-planning sebelumnya. Maka agenda produksi BERANDAL ditunda sampai tahun 2013. Untuk mengisi kekosongan tersebut dalam waktu dekat ini, produser Ario Sagantoro bersama sutradara Gareth Evans dan kedua aktor bela diri, Iko Uwais dan Yayan Ruhian kembali berkolaborasi mempersiapkan sesuatu yang sedikit berbeda dari BERANDAL maupun MERANTAU – sebuah action-thriller dengan kombinasi adegan-adegan seperti pada film “Die Hard” dengan “Assault On Precinct 13” adalah SERBUAN MAUT, atau THE RAID dalam judul bahasa Inggrisnya untuk peredaran internasional.
Sipnosis Serbuan Maut:
Sekelompok tim SWAT yang tiba di sebuah blok apartemen kumuh dengan misi menangkap pemiliknya – seorang raja bandar narkotik bernama Tama. Blok ini tidak pernah digerebek atau pun tersentuh oleh Polisi sebelumnya. Sebagai tempat yang tidak dijangkau oleh pihak berwajib, gedung tersebut menjadi tempat berlindung para pembunuh, anggota geng, pemerkosa, dan pencuri yang mencari tempat tinggal aman. Mulai bertindak di pagi buta, kelompok SWAT diam-diam merambah ke dalam gedung dan mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki dengan mantap. Tetapi ketika mereka terlihat oleh pengintai, penyerangan mereka terbongkar. Dari penthouse suite-nya, Tama
memerintahkan untuk mengunci gedung apartemen dengan memadamkan
lampu dan menutup semua jalan keluar. Terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen yang diperintahkan oleh Tama, tim SWAT harus berjuang melewati setiap lantai dan setiap ruangan untuk menyelesaikan misi mereka dan bertahan hidup.
Official Extended Violent Trailer (Indonesian Version)
Official Red Band Trailer (US Version)
Update!!
* The Raid terpilih sebagai Film Terbaik 2011 versi Majalah Tempo! (Desember 2011) dan salah satu dari 20 film yang paling dinantikan di tahun 2012 versi majalah Time (Januari 2012)
* Setelah tayang di penutupan INAFFF, The Raid akan screening terbatas di Jogja-Netpac Asian Film Festival pada 16 Desember 2011 pk.16.00 dan pk.19.00 di Empire XXI Yogyakarta dan Sundance Film Festival, bulan Januari 2012 dgn musik scoring Mike Shinoda (Linkin Park) & Joe Trapanese (Fast Five, Tron Legacy).
* Jadwal tayang regular The Raid untuk Indonesia di bulan Januari 2012 ditunda hingga 23 Maret (confirmed) berbarengan dgn rilis worldwide dia Amerika Utara
* The Raid akan diremake/dibuat ulang oleh Screen Gems (Resident Evil: Apocalypse, Underworld: Evolution, Underworld: Rise of The Lycans, Quarantine, Dear John & Priest) dengan Gareth Evans sebagai Eksekutif Produser
* The Raid tayang terbatas sebagai Closing Movie di INAFFF (Indonesia International Fantastic Film Festival) Minggu 20 November 2011 di Blitz Megaplex Grand Indonesia!
* Belum juga The Raid tayang di Indonesia, filmnya sedang dalam tahap negosiasi untuk dibuat ulang (remake) ke versi Hollywood oleh perusahaan film Screen Gems yang telah memproduksi banyak film. Diantaranya Priest, Burlesque, Hostel Part II, Resident Evil: Apocalypse & Underworld: Evolution.
* Setelah sukses di Toronto, The Raid diputar sekaligus mengikuti seleksi di kategori Panorama Official Fantastic Section - Caza Asia di Sitgest International Film Festival ke 44 yang berlangsung di Spanyol tgl.6-16 Oktober 2011. Bersaing dgn 8 film dari negara lainnya. Juga di kategori Midnight Passion di Busan International Film Festival - Korea yang berlangsung dari tgl.6-14 Oktober 2011 dan bersaing dengan 14 film dari berbagai negara lainnya. Dan Hong Kong Asian Film Festival yang berlangsung 18 Oktober - 18 November 2011 di kategori Midnite Craze. Selain itu juga diputar di Doha Tribeca Film Festival 25-29 Oktober 2011 & Torino Film Festival di Italia 28-30 November 2011 & 1 Desember 2011.
* The Raid memenangkan penghargaan 'Cadillac People's Choice Award' di ajang Midnight Madness Toronto International Film Festival yang berlangsung dari tgl.8-18 September 2011.
* Menurut produser Ario Sagantoro, semula judul yang akan dipakai untuk peredaran di Indonesia adalah Serbuan Maut. Namun setelah dipertimbangkan akhirnya tetap memakai judul THE RAID, seperti rilis internasional nya.
* Dan untuk versi internasional yang akan beredar worldwide tahun depan, music scoring akan ditangani Mike Shinoda (Linkin Park) & Joe Trapanase (composer Fast Five, Tron Legacy & Dexter Series)!
Teaser pertama dari The Raid:
Beberapa scene dari film The Raid!
Director: Gareth Evans | Iko Uwais, Yayan Ruhian
Ia menghujamkan kapak ke dada lawannya dan sontak seluruh penonton bertepuk tangan. Tokoh mana yang kami maksud? Tidak penting. Dalam The Raid, kami menyoraki pemeran jahat maupun baik. Kedua sisi diperankan dengan begitu baik sehingga para penonton benar-benar mempercayai bahwa semua yang tokoh memang memperjuangkan sesuatu.
“The Raid bukan hanya sekadar film dengan adegan laga, tetapi mengajarkan kita semua kekuatan sebuah perjuangan, bertahan hidup, dan melihat kebenaran berposisi di dunia sekarang,” tutur Gareth Evans, sutradara sekaligus penulis The Raid, dalam acara screening yang diadakan Senin, 19 Maret 2012, di fX, Jakarta.
The Raid, sebuah film produksi Merantau Films dan XYZ Films, mungkin adalah film Indonesia yang paling diterima baik oleh penonton internasional. Begitu banyak respon baik dari jurnalis maupun kalangan umum yang berkesempatan menyaksikannya di event SXSW, Amerika Serikat, sehingga sepertinya tak ada gunanya bercerita lagi tentang plot film ini. Namun, kami tetap akan melakukannya.
Poster promosi The Raid merangkum plot film dalam 8 kata dan memang plotnya sederhana sekali. Sekelompok pasukan khusus menggerebek markas mafia di Jakarta, kemudian kedua kubu bertarung. Ceritanya cukup sederhana dengan alur yang tidak bertele-tele. Lima menit setelah film mulai, korban pertama sudah jatuh. Pertarungan pun terus berlangsung sengit sampai tiga menit menjelang akhir.
Hanya film laga biasa, kalau begitu? Tidak juga. Karena ternyata Gareth Evans, penulis dan juga sutradara The Raid, menyisipkan banyak twist dalam cerita sehingga Anda akan terus menerka-nerka adegan akhir film. Selain itu, The Raid juga sukses menarik penonton ke dalam dunia underworlddengan tata set yang luar biasa. Kekumuhan lokasi sangat realistis sehingga Anda seperti dapat mencium bau pesing yang umum ditemui di tempat seperti itu.
Namun, tentu saja, sajian utama The Raid adalah adegan pertarungannya. Dalam pengembangannya, aktor-aktor utama sebelumnya diikutkan bootcamp yang melatih penggunaan senjata dan formasi militer. Hal ini umum dilakukan di film-film produksi Hollywood dan membawa sebuah realita tersendiri di aksi laga film ini. Adegan tembak-menembaknya menampilkan extremely close-quarters battle yang sepertinya hanya mungkin terjadi di setting negara dunia ketiga. Dengan sound effect yang mantap, dibumbui sedikit visual effect slow-motion, adegan tembak-menembak The Raid menjadi sangat menegangkan.
Namun, keceriaan baru benar-benar dimulai saat peluru habis. Seperti film Merantau yang juga diproduksi Merantau Films, The Raid menampilkan banyak adegan silat. Bukan, ini bukan Kung-Fu, Muay Thai, Capoiera, Aikido, Jiu-Jitsu, MCMAP, atau Krav Maga. Jurus-jurus tarung yang ditampilkan dalam The Raid adalah jurus silat yang terkenal sebagai ilmu bela diri Indonesia. Hal ini membawa kesegaran tersendiri bagi penggemar film laga karena tentu saja gerakan-gerakannya berbeda dengan film produksi luar negeri.
Hal lain yang juga berbeda dari The Raid adalah kebrutalan aksi pertarungannya. Tidak pernah sebelumnya kami melihat begitu banyak darah dalam sebuah film aksi. Dalam film horror, mungkin. Di skala tingkat kebrutalan, The Raid dapat dikatakan sama dengan film Saw. Dalam The Raid, tak ada yang lebih brutal daripada Mad Dog, yang diperankan Yayan Ruhiyan. Penampilan maestro bela diri ini sangat memukau sehingga cukup mengecilkan penampilan aktor utama lain. Credit title The Raidmenyebutkan nama sepuluh dokter yang terlibat dalam shooting. Kami menduga bahwa dibutuhkan dokter sebanyak itu untuk menangani “korban” pukulan Yayan.
Yayan "Mad Dog" Ruhiyan.
Singkat cerita, The Raid berhasil mengembalikan kepercayaan kami terhadap film Indonesia. Dengan aksi tarung yang cepat dan brutal, sound effect membahana, plot twist yang menegangkan, dan visual experience yang luar biasa, hanya satu kalimat lagi yang dapat kami katakan tentang The Raid: Wajib nonton dan harus di layar lebar!
Tanggal rilis: 23 Maret 2012 (Indonesia, Australia, Kanada, Amerika Serikat)
Genre: Aksi laga
Durasi: 95 menit
Sutradara: Gareth Huw Evans
Pemain: Iko Uwais, Joe Taslim, Donny Alamsyah, Yayan Ruhiyan, Ray Sahetapy, Alfridus Godfred
Anda sedang membaca artikel tentang The Raid a.k.a Serbuan Maut (2012) | Film Indonesia bergenre ACTION dan anda bisa menemukan artikel The Raid a.k.a Serbuan Maut (2012) | Film Indonesia bergenre ACTION ini dengan url https://watchinginfo.blogspot.com/2012/01/raid-aka-serbuan-maut-2012-film.html?m=0,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel The Raid a.k.a Serbuan Maut (2012) | Film Indonesia bergenre ACTION ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link The Raid a.k.a Serbuan Maut (2012) | Film Indonesia bergenre ACTION sumbernya.
{ 2 komentar... read them below or add one }
belom muncul di downloadnya
filmnya baru realse maret, sabar ya sob
Posting Komentar
Blog Ini Bersifat Do Follow yg Berarti dpt Memberikan Backlink Gratis Kpd Blog Anda Jika Berkomentar Dibawah ini :
"Komentar Harus Bersifat Membangun Dan Tidak Menjatuhkan akan Kami Hargai"