Pencegahan kecurangan selama pelaksanaan ujian nasional masih
menjadi perhatian pemerintah. Untuk itu, mulaitahun ini, peserta UN
harus menandatangani pernyataan mengerjakan soal UN dengan jujur.
Kewajiban peserta untuk menandatangi penyataan mengerjakan UN dengan jujur tertuang dalam prosedur operasi standar UN untuk jenjang SMP dan SMA sederajat tahun ajaran 2011-2012.
Penandatanganan itu dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan UN SMA sederajat yang berlangsung pada 16-19 April dan SMP sederajat pada 23-26 April.
Djemari Mardapi, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), di Jakarta, Senin (9/4/2012), mengatakan, kewajiban peserta untuk menandatangi pernyataan mengerjakan UN dengan jujur baru dimulai pada pelaksanaan UN tahun 2012. Cara ini untuk mengingatkan peserta UN agar dalam mengerjakan soal ujian tidak terbersit keinginan berbuat curangatau tidak jujur.
Menurut Djemari, dengan membuat pernyataan, peserta merasa ada ikatan moral dan ingat untuk selalu jujur saat UN.
Lagi pula, lanjutnya, peserta tidak perlu terlampau khawatir soal kelulusan. Hal ini disebabkan sejak tahun lalu ada perubahan dalam perhitungan kelulusan UN dengan diakomodasinya nilai sekolah yang diberikan guru.
Pencegahan kecurangan juga dilakukan dengan pembuatan lima tipe soal di tiap kelas. "Tiap hari belum tentu peserta dapat tipe soal yang sama. Pokoknya, pembagian tipe soal diacak tiap hari sesuai pola yang sudah ditetapkan," ujarnya.
Pada tahun ini juga, BSNP bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, yakni Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, dalam rangka membangun pelaksanaan UN yang jujur di seluruh daerah.
"UN itu harus kredibel dan jujur. Tanpa UN yang murni dan valid atau kredibel, nantinya sulit memakai hasil UN untuk perbaikan layanan dan mutu pendidikan yang akurat atau tepat di tiap sekolah," kata Djemari.
Sumber:edukasi.kompas.com
Rating: 5
Kewajiban peserta untuk menandatangi penyataan mengerjakan UN dengan jujur tertuang dalam prosedur operasi standar UN untuk jenjang SMP dan SMA sederajat tahun ajaran 2011-2012.
Penandatanganan itu dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan UN SMA sederajat yang berlangsung pada 16-19 April dan SMP sederajat pada 23-26 April.
Djemari Mardapi, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), di Jakarta, Senin (9/4/2012), mengatakan, kewajiban peserta untuk menandatangi pernyataan mengerjakan UN dengan jujur baru dimulai pada pelaksanaan UN tahun 2012. Cara ini untuk mengingatkan peserta UN agar dalam mengerjakan soal ujian tidak terbersit keinginan berbuat curangatau tidak jujur.
Menurut Djemari, dengan membuat pernyataan, peserta merasa ada ikatan moral dan ingat untuk selalu jujur saat UN.
Lagi pula, lanjutnya, peserta tidak perlu terlampau khawatir soal kelulusan. Hal ini disebabkan sejak tahun lalu ada perubahan dalam perhitungan kelulusan UN dengan diakomodasinya nilai sekolah yang diberikan guru.
Pencegahan kecurangan juga dilakukan dengan pembuatan lima tipe soal di tiap kelas. "Tiap hari belum tentu peserta dapat tipe soal yang sama. Pokoknya, pembagian tipe soal diacak tiap hari sesuai pola yang sudah ditetapkan," ujarnya.
Pada tahun ini juga, BSNP bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, yakni Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, dalam rangka membangun pelaksanaan UN yang jujur di seluruh daerah.
"UN itu harus kredibel dan jujur. Tanpa UN yang murni dan valid atau kredibel, nantinya sulit memakai hasil UN untuk perbaikan layanan dan mutu pendidikan yang akurat atau tepat di tiap sekolah," kata Djemari.
Sumber:edukasi.kompas.com
Rating: 5
{ 1 komentar... read them below or add one }
tapi klo oknum guru masih berkeliaran, jual beli hasil UN masih blm tdk bs dicegah..
nice info gan.. salam knal..
skalian blog walking
Posting Komentar
Blog Ini Bersifat Do Follow yg Berarti dpt Memberikan Backlink Gratis Kpd Blog Anda Jika Berkomentar Dibawah ini :
"Komentar Harus Bersifat Membangun Dan Tidak Menjatuhkan akan Kami Hargai"